Sabtu, 29 Agustus 2009

Doomsday Vault

Kubah Kiamat Dibuat untuk Selamatkan Manusia
i88r9oqdxo.jpgdoomsday_vault_2.jpg07115_seedvault_hmed_5phmedium.jpg
doomsday-vault.jpg
LONGYEAR-BYEN – Sebanyak 10 ton biji-bijian disimpan ratusan kaki di bawah pegunungan beku di Kutub Utara. Ini dilakukan untuk mengantisipasi kelaparan umat manusia jika bencana terjadi.
Kubah yang disebut Doomsday Vault ini menyimpan berbagai biji dan benih kentang, gandum, selada, dan kacang polong hitam, disimpan dalam tiga bilik di pegunungan Arctic, 400 kaki (125 meter) di bawah gunung, di dekat kota Longyear-byen di Svalbard, sebuah pulau di Norwegia.
Sebuah kotak khusus juga disiapkan untuk menyimpan beras dari 104 negara adalah yang pertama kali dimasukkan ke dalam kubah itu. Suhu di dalam kubah tetap dijaga pada suhu minus 18 derajat Celcius.
Sebuah perayaan digelar dalam pembukaan kubah kiamat Svalbard Global Seed Vault itu.
“Proyek ini dilakukan untuk menyelamatkan umat manusia dari bencana yang dapat merusak sumber pangan,” ujar Cary Fowler, direktur eksekutif the Global Crop Diversity Trust yang menangani proyek ini, diberitakan Times Online, Rabu (26/2/2008).
Fasilitasn ini didesain untuk menjaga agar biji-bijian itu tetap beku selama beberapa abad. Kubah ini juga disebut sebagai ‘Bahtera Nuh’.

Kubah ini akan berfungsi untuk menyimpan biji-bijian dari seluruh dunia guna melindungi plasma nutfah. Harapannya, jika terjadi bencana besar yang melanda dunia, biji-bijian yang disimpan di kubah itu akan bisa menjadi sumber penyelamat manusia sebelum terjadi kelaparan.
Karena fungsi sebagai penyelamat manusia, maka kubah itu diberi nama Kubah Kiamat (Doomsday Vault). Kubah tersebut terletak di dalam sebuah gunung beku di Kepulauan Svalbard, Norwegia, 1100 kilometer dari Kutub Utara.

Dalam pernyataannya, Perdana Menteri Norwegia Jens Stoltenberg menyebut bahwa Svalbard Global Seed Vault merupakan kebijakan penyelamatan kami. “Ini adalah ‘Bahtera Nuh’ untuk melindungi keragaman biologi generasi masa depan,” ujar Jens Stoltenberg dalam upacara peresmian kubah itu.
Acara yang monumental tersebut juga dihadiri oleh Presiden Komisi Eropa, Jose Manual Barroso, dan penerima Nobel Perdamaian 2004, Wangari Maathai, dari Kenya.
Setelah diresmikan, kubah yang berada di dalam perut gunung sedalam 127,5 meter ini akan menyimpan cadangan bibit dari ratusan bank benih dari seluruh dunia. Ruangan di dalamnya dapat memuat 4,5 juta sampel benih.
Kubah yang pembangunannya memakan biaya US$9,1 juta-hasil kerja sama Global Crop Diversity Trust, lembaga yang didanai badan PBB untuk urusan pangan atau FAO (Food and Agriculture Organization) dan Biodiversity Internasional yang berbasis di Roma, Italia-diharapkan benar-benar bisa jadi solusi masa depan demi kelangsungan kehidupan manusia.

 

0 komentar:

Mau uang? mau? mau? mau?